Blog's Yanuar Putra
Jumat, 11 Mei 2018
Senin, 12 Maret 2018
Rumah Adat Papua
RUMAH HONAI
Rumah adat Papua tersebut bernama rumah Honai. Rumah Honai sendiri sebutan bagi rumah para pria Papua dewasa yang berbentuk seperti kerucut dan dibangun dari material yang murni 100% dari alam. Berdasarkan fungsinya sendiri, rumah Honai dapat dibedakan menjadi 3, yaitu rumah bagi Pria (yang disebut Honai), rumah bagi wanita (Ebei), dan rumah yang khusus digunakan untuk kandang hewan atau babi (Wamai). Ketiga jenis rumah Honai ini dari strukturnya terlihat sama persis, hanya saja untuk rumah yang dikhususkan bagi pria ukurannya biasanya lebih tinggi.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-papua-rumah-honai-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-papua-rumah-honai-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Rumah Adat Jawa Timur
RUMAH JOGLO
Rumah adat Joglo adalah rumah adat dari daerah Jawa Timur. Di daerah Ponorogo banyak ditemukan rumah adat Joglo. Umumnya Rumah Joglo yang terdapat di daerah Ponorogo memiliki dua ruangan, yaitu: ruang depan dan ruang belakang.
Ruang depan/pendopo biasanya difungsikan sebagai tempat menerima tamu, tempat mengadakan upacara adat dan sebagai balai pertemuan. Sedangkan ruang belakang terdiri dari kamar dan dapur.
Pada Rumah Joglo, ruangan utama atau ruangan induk dibagi menjadi 3, yaitu: sentong kiwo, sentong tengah dan sentong tengen.
Dalam masyarakat Jawa, kamar tengah merupakan kamar sakral. Dalam kamar ini pemiliki rumah biasanya menyediakan tempat tidur atau katil yang dilengkapi dengan bantal guling, cermin dan sisir dari tanduk.
Kamar tengah umumnya juga dilengkapi dengan lampu yang berfungsi sebagai pelita, serta ukiran yang memiliki makna sebagai pendidikan rohani.
Di sebelah kiri (barat) terdapat dempil yang berfungsi sebagai tempat tidur orang tua yang langsung dihubungkan dengan serambi belakang (pasepen) yang digunakan untuk membuat kerjinan tangan.
Sedangkan disebelah kanan (timur) terdapat dapur, pendaringan dan tempat yang difungsikan untuk menyimpan alat pertanian.
Sumber : http://rumahadattradisionalindonesia.blogspot.co.id/2013/02/rumah-adat-jawa-timur-rumah-joglo.html
Rumah adat Joglo adalah rumah adat dari daerah Jawa Timur. Di daerah Ponorogo banyak ditemukan rumah adat Joglo. Umumnya Rumah Joglo yang terdapat di daerah Ponorogo memiliki dua ruangan, yaitu: ruang depan dan ruang belakang.
Ruang depan/pendopo biasanya difungsikan sebagai tempat menerima tamu, tempat mengadakan upacara adat dan sebagai balai pertemuan. Sedangkan ruang belakang terdiri dari kamar dan dapur.
Pada Rumah Joglo, ruangan utama atau ruangan induk dibagi menjadi 3, yaitu: sentong kiwo, sentong tengah dan sentong tengen.
Dalam masyarakat Jawa, kamar tengah merupakan kamar sakral. Dalam kamar ini pemiliki rumah biasanya menyediakan tempat tidur atau katil yang dilengkapi dengan bantal guling, cermin dan sisir dari tanduk.
Kamar tengah umumnya juga dilengkapi dengan lampu yang berfungsi sebagai pelita, serta ukiran yang memiliki makna sebagai pendidikan rohani.
Di sebelah kiri (barat) terdapat dempil yang berfungsi sebagai tempat tidur orang tua yang langsung dihubungkan dengan serambi belakang (pasepen) yang digunakan untuk membuat kerjinan tangan.
Sedangkan disebelah kanan (timur) terdapat dapur, pendaringan dan tempat yang difungsikan untuk menyimpan alat pertanian.
Sumber : http://rumahadattradisionalindonesia.blogspot.co.id/2013/02/rumah-adat-jawa-timur-rumah-joglo.html
Rumah Adat NAD
RUMAH ADAT KRONG BADE
Rumah adat Krong Bade –atau juga biasa disebut Rumoh Aceh, adalah sebuah rumah dengan struktur panggung dengan tinggi tiang 2,5 sd 3 meter dari permukaan tanah. Keseluruhan rumah ini dibuat dari bahan kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari bahan daun rumbia atau daun enau yang dianyam, serta lantainya yang dibuat dari bambu. Karena memiliki struktur panggung, pada rumah adat Aceh ini kita dapat menemukan ruang bawah. Ruang ini biasanya digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan bahan pangan, serta sebagai tempat para wanita untuk melakukan aktivitas, misalnya aktivitas menenun kain khas Aceh. Untuk memasuki rumah, kita perlu meniti tangga di bagian depan rumah. Tangga tersebut biasanya memiliki jumlah anak tangga yang ganjil. Adapun setelah naik ke bagian atas, kita akan menemukan banyak sekali lukisan yang menempel di dinding-dinding rumah sebagai hiasan. Jumlah lukisan pada dinding luar rumah dapat menjadi simbol tingkat ekonomi pemiliknya.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-aceh-krong-bade-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/10/rumah-adat-aceh-krong-bade-gambar-dan.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Rumah Adat Jawa Barat
RUMAH BADAK HEUAY
Imah Badak Heuay Badak Heuay berarti badak yang sedang menguap. Dilihat dari desain atapnya, model rumah Badak Heuay tampak seperti rumah Tagog Anjing. Hanya saja, di bagian suhunan, atap belakang melewati tepi pertemuan sehingga tampak seperti mulut badak yang sedang menguap. Desain atap rumah adat Jawa Barat ini hingga sekarang masih sering digunakan masyarakat Sukabumi sebagai desain rumah hunian mereka.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/11/rumah-adat-jawa-barat-sunda-gambar.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Rumah Adat Sumatera Barat
RUMAH GADANG
Minangkabau rumah adat yang disebut rumah gadang adalah karena ukuran rumah ini besar. Besar dalam bahasa Minangkabau gadarig. Jadi, rumah gadang berarti rumah besar. Bagian dalam rumah adalah ruang dari saringan besar, kecuali kamar tidur. Ruang adalah dari ruang utama yang terdiri dari meruncing dan ruang yang ditandai dengan tiang. Tiang rumah gadang berbanjar dari muka ke belakang atau dari kiri ke kanan. mast berbanjar dari depan ke belakang lonjong mbnandai, sedangkan kutub dari sekarang untuk menandai ruang. disebut-lentik adalah ruang dari depan ke belakang. Kamar yang berbaris dari kiri ke kanan disebut ruang.
Jumlah lonjong tergantung pada rumah besar. Biasanya jumlah lonjong dua, tiga, empat klan. Jumlah kamar biasanya terdiri dari angka ganjil antara tiga dan sebelas. Ukuran rumah gadang tergantung lanjarnya onamount.
Sebagai sebuah rumah besar, maka di dalam rumah ada bagian gadang yang memiliki fungsi khusus. Bagian lain dari rumah adalah saringan besar di bawah lantai. Bagian ini disebut pit dari gadang rumah. Gadang di bawah rumah cukup tinggi dan lebar. kolam ini biasanya digunakan sebagai gudang peralatan pertanian atau digunakan sebagai menenun perempuan. Semua bagian dari lubang ini ditutup dengan ruyung langka berkisi-kisi.
Gadang dinding rumah yang terbuat dari kayu, kecuali bagian belakang bambu. Papan dinding dipasang secara vertikal. Pada setiap papan koneksi dibingkai. Semua papan dipenuhi dengan ukiran. Kadang-kadang tiang adalah di dalam sumur diukir. Dengan demikian, ukirang adalah dekorasi dominan dalam pembangunan rumah gadang Minangkabau. Ukiran di sini tidak berhubungan dengan kepercayaan yang suci, tetapi hanya karya berharga dari seni dekorasi.
sumber : http://www.rumah-adat.com/2017/02/rumah-adat-sumatera-barat.html
Pakaian Adat Papua
Rok Rumbai
Rok Rumbai Jika para pria mengenakan koteka, maka para wanita Papua akan mengenakan rok rumbai. Rok rumbai adalah pakaian adat Papua berupa rok yang terbuat dari susunan daun sagu kering yang digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah. Dalam beberapa kesempatan, selain dikenakan wanita, rok rumbai juga bisa dikenakan para pria. Rok rumbai umumnya akan dilengkapi dengan hiasan kepala dari bahan ijuk, bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu. Baik saat menggunakan koteka maupun rok rumbai, orang Papua pada umumnya tidak akan menggunakan baju atasan seperti orang-orang suku lain yang menggunakan pakaian adatnya. Orang papua hanya akan menyamarkan tubuh bagian atasnya menggunakan lukisan-lukisan atau tatto yang dibuat dari tinta alami. Motif tatonya sendiri sangat beragam. Namun umunya tidak jauh dari bentuk flora dan fauna khas Papua.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-papua-dan-penjelasannya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Rok Rumbai Jika para pria mengenakan koteka, maka para wanita Papua akan mengenakan rok rumbai. Rok rumbai adalah pakaian adat Papua berupa rok yang terbuat dari susunan daun sagu kering yang digunakan untuk menutupi tubuh bagian bawah. Dalam beberapa kesempatan, selain dikenakan wanita, rok rumbai juga bisa dikenakan para pria. Rok rumbai umumnya akan dilengkapi dengan hiasan kepala dari bahan ijuk, bulu burung kasuari, atau anyaman daun sagu. Baik saat menggunakan koteka maupun rok rumbai, orang Papua pada umumnya tidak akan menggunakan baju atasan seperti orang-orang suku lain yang menggunakan pakaian adatnya. Orang papua hanya akan menyamarkan tubuh bagian atasnya menggunakan lukisan-lukisan atau tatto yang dibuat dari tinta alami. Motif tatonya sendiri sangat beragam. Namun umunya tidak jauh dari bentuk flora dan fauna khas Papua.
Sumber: http://adat-tradisional.blogspot.com/2016/08/pakaian-adat-papua-dan-penjelasannya.html
Disalin dari Blog Adat Tradisional.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
PANGSI & KEBAYA laki-laki Sunda pada masa silam selalu mengenakan pakaian yang sangat sederhana. Mereka mengenakan celana komprang at...
-
Baju Mantenan Baju Mantenan Sesuai dengan namanya, baju ini umumnya hanya dikenakan pada saat resepsi pernikahan adat Jawa Timuran oleh...
-
Tari Tarek Pukat Tari Tarek Pukat (http://budayaindonesiasatu.blogspot.com) Tari ini merupakan tarian yang diangkat dari kehidupan n...